
MANFAAT DAN BAHAYA GAWAI
MANFAAT DAN BAHAYA GAWAI TERUTAMA DALAM DUNIA MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
Pengaruh
gawai pada era digitalisasi saat ini sudah tidak dapat kita hindari lagi. Gawai
atau gadget menjadi barang yang tidak bisa lepas dari kegiatan sehari-hari
mulai dari fungsinya sebagai alat komunikasi, pencarian berita, perantara untuk
bersosialisasi dalam dunia maya hingga pemanfaatannya pada dunia pendidikan.
Terlebih lagi pada saat pandemi, gawai menjadi salah satu alat penghubung satu
sama lain untuk meminimalisasi interaksi langsung antar satu sama lain. Namun,
seperti yang kita ketahui, gawai kini telah menghapus batas interaksi bukan
hanya untuk beberapa individu atau kelompok, tapi untuk seluruh dunia. Selain
dari segi interaksi, tentunya kita dapet mengakses hal lain menggunakan gawai
contohnya update berita dari seluruh sumber, sosial media hingga gim. Hal ini
menimbulkan pro dan kontra dari penggunaan gawai, terutama pada anak dan
remaja.
Berdasarkan
survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA)
pada tahun 2019, Indonesia tercatat sebagai negara urutan ke 62 dari 70 negara
dalam bidang literasi. Penggunaan gawai pada usia dini menjadi salah satu
faktor berkurangnya minat baca terutama pada kalangan anak-anak. Mereka lebih
gemar memainkan gim daripada membaca buku, menjadikan kita sebagai peringkat
rendah dalam literasi. Selain daripada itu, gim bisa memberikan beberapa dampak
negatif pada anak kecil. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan
kecanduan main gim menjadi salah satu gangguan kesehatan jiwa (gamming
dissorder) pada International Classification of Diseasse (IDC) edisi ke-11.
Penggunaan gawai dengan cara yang tidak benar dapat mempengaruhi fisik maupun
mental pada anak yang notabene masih perlu diawasi penuh, diantaranya yaitu
kepekaan anak terhadap sekitarnya yang akan menurun, mudah marah, menghambat
perkembangan sosial anak di dunia nyata, gangguan kesehatan fisik (masalah
penglihatan karna lama menatap pada gawai, masalah tulang karena posisi duduk,
kelakuan) dan masih banyak lagi. Penghambat perkembangan sosial anak yang
paling berpengaruh ialah media sosial. Media sosial dapat menjadikan anak lebih
nyaman untuk bersosialisasi dengan teman maupun nuansa didalam sosial media
sehingga mereka lebih memilih untuk mengabaikan relasi yang dapat dijalin di
dunia nyata tanpa memikirkan perkembangan sosial mereka.
Parahnya
lagi, terdapat istilah cyber bullying yang sangat berbahaya. Tercatat beberapa
kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia yang diakibatkan oleh cyber
bullying. Dikutip dari laman Halodoc pada 5 Agustus 2022, terdapat beberapa
alasan yang menjadikan anak berani untuk melakukan cyber bullying diantaranya
perkembangan teknologi yang pesat, ketidaktahuan akan resiko hukum, anak yang
suka meniru dan lemahnya kontrol diri pada sosial.
Selain
dari itu terdapat masalah yang tak kalah bahayanya, yaitu kecanduan pornografi.
Yohana Susana Yembise, menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak,
menyebutkan "Yang paling parah
jika anak-anak sampai
kecanduan pornografi karena
ini akan membutuhkan trauma
healing seumur hidup". Kecanduan pornografi dapat menjadi akar
permasalahan kasus-kasus seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Mudahnya
pengaksesan pornografi pada gawai menjadi kekhawatiran yang perlu diseriusi dan
masih banyak dampak negatif yang mungkin saja menimpa pada anak dan remaja.
Namun disamping itu, manusia telah memanfaatkan pula gawai sebagai alat untuk memudahkan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Contohnya pemanfaatan gawai pada dunia pendidikan sebagai media pembelajaran yang lebih inovatif dan seru untuk membangun semangat belajar para pelajar. Pembuatan video-video edukasi dan pembelajaran memudahkan para guru untuk menjangkau pengajaran pada semua muridnya.
Pada
masa pandemi COVID-19, gawai pun menjadi salah satu solusi dari adanya
pembatasan interaksi. Terdapat aplikasi 'Classroom' untuk membantu para guru
dalam memberikan pengajaran serta tugas-tugas kepada siswa melalui daring. Gim
juga memiliki dampak positif seperti gim bimbingan calistung (baca, tulis dan
hitung) untuk bimbingan dasar anak usia dini serta gim-gim yang dirancang untuk
membuat kuis untuk digunakan siswa agar pembelajaran semakin seru. Tercatat di
laman tryengineering, "Guru STEM dari Sekolah Umum Broward County di
Florida membuat pembelajaran jarak jauh menjadi menyenangkan bagi siswa yang
terjebak di rumah selama pandemi COVID-19. Guru menciptakan pelajaran melalui
pendidikan versi Minecraft, sebuah video game yang memungkinkan siswa untuk bekerja
sama dan merancang dunia virtual mereka sendiri.". Hal ini menjadi bukti
bahwa pemanfaatan gim pun dapat menjadi media inovatif yang sangat berguna
terutama pada dunia pendidikan .
Pengaksesan bahan belajar pun sudah tidak sulit lagi, siswa dapat mengakses bahan belajar melalui sumber dari mana saja dan kapan saja. Penggunaan gawai memiliki pro dan kontra di masyarakat. Namun, penggunaan gawai dengan bijak dan cerdas sudah pasti aman dan mungkin saja pemanfaatan positifnya dapat merubah masa depan menjadi lebih baik. Penggunaan sewajarnya, pemanfaatan yang positif dan menjadikan gawai sebagai media untuk mengembangkan diri adalah beberapa faktor terjaganya 'gawai sehat'. Tugas kita ialah memanfaatkan dengan bijak, berkenaan dengan hal itu pun diperlukan pengawasan dan bimbingan orang tua maupun guru untuk menjaga generasi masa depan yang menjadi cikal bakal penerus bangsa.