Berita


Pelaksanaan Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) di SMAN 1 Bungursari, Kabupaten Purwakarta: Upaya Menuju Evaluasi Pendidikan yang Berkualitas

SMAN 1 Bungursari, Kabupaten Purwakarta, melaksanakan Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) sebagai bagian dari program evaluasi pendidikan semester gasal tahun pelajaran 2024/2025. Kegiatan ini berlangsung selama 1 minggu dan 1 hari dan melibatkan seluruh siswa dari kelas X, XI, hingga XII. PSAS tidak hanya menjadi ajang untuk mengukur capaian pembelajaran, tetapi juga menjadi momentum untuk mengasah tanggung jawab, kejujuran, dan jiwa kompetitif siswa.

Sebelum pelaksanaan PSAS, pihak sekolah melakukan berbagai persiapan matang untuk memastikan kegiatan berjalan lancar. Kepala Sekolah SMAN 1 Bungursari, H. Wawan Kurniawan, S.Pd, menyampaikan bahwa persiapan melibatkan seluruh elemen sekolah, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua.

"Kami memastikan semua aspek teknis, mulai dari penyusunan soal, jadwal ujian, hingga pengaturan ruang ujian, sudah sesuai standar. Tidak kalah penting, kami juga membangun komunikasi dengan orang tua untuk memberikan dukungan moral kepada anak-anak mereka," ujarnya.

Persiapan teknis meliputi pembagian kisi-kisi soal kepada siswa, pelatihan penggunaan platform digital, dan pemberian informasi pelaksanaan ujian untuk memastikan siswa memahami prosedur pelaksanaan PSAS.

Pelaksanaan PSAS di SMAN 1 Bungursari dimulai pada Senin, 2 Desember 2024, dan berlangsung hingga Senin, 2 Desember 2024. Ujian ini dilakukan secara daring (online) terpantau dengan pengawasan ketat dari tim pengawas yang terdiri atas guru dan staf sekolah.

Setiap ruang ujian dilengkapi dengan daftar hadir, panduan teknis, dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswa. Kepala sekolah memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti ujian tanpa kendala teknis.

"PSAS ini kami rancang agar mencerminkan evaluasi yang jujur dan adil. Oleh karena itu, pengawasan dilakukan dengan ketat, tetapi tetap humanis, sehingga siswa merasa nyaman dan fokus," tambah H. Wawan Kurniawan.

PSAS di SMAN 1 Bungursari tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi capaian akademik siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, kejujuran, dan kompetisi yang sehat. 

Meskipun PSAS di SMAN 1 Bungursari berjalan lancar, beberapa tantangan tetap dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah menjaga konsentrasi siswa selama ujian, terutama bagi siswa yang sudah dapat menyelesaikan ujian sebelum waktu yang ditentukan. Siswa seperti ini cendrung ingin keluar kelas dan bermain dengan teman-temannya. Untuk mengatasi hal ini, guru memberikan arahan pada siswa untuk menunggu hingga mereka dipersilahkan untuk keluar kelas.

Selain itu, keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam pelaksanaan PSAS berbasis digital yang menuntut setiap siswa untuk dapat memiliki dan/atau membawa smartphone saat pelaksanaan PSAS. Namun, pihak sekolah telah mengambil langkah antisipatif dengan menyediakan perangkat cadangan dan memastikan akses internet stabil di lingkungan sekolah.

Beberapa siswa mengungkapkan rasa lega setelah menyelesaikan PSAS. Mereka merasa bahwa ujian ini tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga mengasah kemampuan mereka dalam menghadapi tekanan dan mengelola waktu.

"PSAS ini membuat saya belajar lebih bertanggung jawab atas waktu belajar saya. Rasanya menantang, tetapi saya juga jadi lebih percaya diri karena persiapan yang matang," ungkap seorang siswa kelas XI.

Dari sisi guru, pelaksanaan PSAS menjadi momen untuk mengevaluasi efektivitas proses pembelajaran selama satu semester. Guru juga merasa senang melihat siswa berusaha menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Setelah pelaksanaan PSAS selesai, hasil ujian akan dianalisis oleh tim guru untuk memberikan gambaran tentang pencapaian kompetensi siswa. Hasil ini tidak hanya menjadi dasar penilaian, tetapi juga menjadi bahan evaluasi bagi guru untuk meningkatkan metode pengajaran di semester berikutnya.

Kepala sekolah menegaskan pentingnya tindak lanjut setelah PSAS. "Hasil PSAS bukanlah akhir dari proses pembelajaran. Ini adalah pijakan awal untuk merancang strategi yang lebih baik ke depan," katanya.

Pelaksanaan PSAS di SMAN 1 Bungursari, Kabupaten Purwakarta, menjadi bukti nyata bagaimana evaluasi pendidikan dapat berjalan dengan transparan, efektif, dan berorientasi pada pengembangan karakter siswa. Dengan persiapan yang matang, pengawasan yang baik, dan sinergi antara semua pihak, PSAS tidak hanya menjadi alat ukur akademik, tetapi juga sarana untuk membangun siswa yang bertanggung jawab, jujur, dan kompetitif.

Harapan besar tertanam pada generasi muda SMAN 1 Bungursari agar mereka tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan. PSAS, dengan segala dinamika dan pembelajarannya, menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut.

 

Adnan Rannu Wijaya, 2024